Halaman Muka

SignUp Login

Sabtu, 28 April 2012

download

N a m a                                   :
User name ID ( email )            :
Alamat                                    :
Telp./HP                                 :
Nama Order                           :
Cara Pembayaran                   :


setor ke Rekening BRI

an.
MASKUR
BRI
3554  UNIT MUARA TEBO
Nomor Rekening :
3554-01-015020-53-0


Kirim ke  : maskurmajid@yahoo.co.id


Pertamina Khawatirkan Kuota BBM Bersubsidi Akan Jebol

Pertamina Khawatirkan Kuota BBM Bersubsidi Akan Jebol

Maskur Majid
Anda membaca ini
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – VP Corporate Communication Pertamina M. Harun mengakui bahwa kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi kian menipis.

Apalagi, menurutnya, Per September 2011, realisasi konsumsi BBM bersubsidi jenis premium sudah melampaui 500 ribu kilo liter (kl). Sedangkan solar sudah berada 50 ribu kl di atas kuota.

”Saat ini kuota sudah over. Kalau dihitung premium sudah melampaui sekitar sampai September kemarin sudah sekitar 500 ribu kl di atas kuota. Solar sudah 50 ribu kl di atas kuota,” sebut Harun kepada Tribunnews.com, saat dihubungi, di Jakarta, Senin (31/10/2011).

Lebih lanjut, Harun juga mengakui bahwa di sejumlah daerah realisasi penyaluran BBM bersubsidi sudah melampaui kuota yang ditetapkan.

Menanggapi di beberapa daerah yang mulai terjadinya antrian antrian dan habisnya BBM bersubsidi di SPBU, Harun menyatakan bahwa itu bagian dari strategi untuk tetap menjaga kuota BBM bersubsidi seperti yang telah ditetapkan dalam APBN-Perubahan 2011 sebanyak 40 juta kl.

Namun, tegasnya, Pertamina akan tetap menyalurkannya ke daerah-daerah tersebut dengan jumlah yang terbatas agar kuota BBM bersubsidi tidak jebol, hingga akhir tahun tidak melampaui 40 juta kl. ”Setiap hari ada penyaluran. Kalau hari ini tidak, besoknya kita tetap akan menyalurkannya,” jelasnya.

”Memang dibeberapa wilayah kita lakukan kuota di akhir tahun melewati kuota. Karena bila kuota itu terlampaui, kita bisa melanggar Undang-undang (APBN-P 2011-red). Untuk itu kita terus menjaga kuota,” demikian diterangkan Harun.

Sementara itu, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meminta pemerintah membuat kebijakan pengaturan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pengaturan mendesak diperlukan agar konsumsi tidak melebihi kuota yang dipatok di APBN-Perubahan 2011 sebesar 40,4 juta kiloliter (KL).
Menurut Anggota Komite BPH Migas, Adi Subagyo, jika tidak dibuat kebijakan pengaturan maka BBM bersubsidi akan melebihi kuota. "Jadi perlu pengaturan baru, kalau tidak ada upaya apa-apa. Jadi kalau sekarang didiamkan seperti ini, nanti akan jebol kuota," kata Adi di Jakarta, Kamis (8/9/2011).

Dia menyebutkan saat ini konsumsi BBM bersubsidi telah ludes 67 persen dari kuota APBN-Perubahan 2011. "Mungkin untuk tahun ini akan lebih (dari kuota) bisa sampai 41 juta KL kalau tidak ada upaya apa-apa," ujar Adi. Pengaturan BBM bersubsidi ini menurutnya sangat diperlukan mengingat angka pertumbuhan kendaraan yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan, juga memperkirakan kuota konsumsi BBM bersubsidi akan kebobolan sampai akhir tahun ini. "Penyaluran BBM PSO (bersubsidi) tahun 2011 diperkirakan akan melampaui kuota APBN-P 2011 karena beberapa hal," prediksinya.

Adapun faktor penyebab bobolnya kuota BBM bersubsidi tahun ini karena adanya pertumbuhan realisasi konsumsi dalam lima tahun terakhir. Selain itu, imbuh Karen, rata-rata pertumbuhan kendaraan yang mencapai 14,73 persen per tahun, terhitung tahun 2000-2009, ikut memicu tingginya konsumsi BBM bersubsidi.

informasi di dapat dari Tribun News


 Download buku -buku bermutu dibawah ini  :




Mesin Foto Copy

Mesin Foto Copy
Foto Copy iR 6000 IDR Rp. 30.000.000,- diluar Ongkos Kirim

the number of visitors

majid-advertising.blogspot.com

MESIN FOTO COPY MURAH BERKUALITAS